NPM : 12115722
Nama : Firman Ramdhani
“kelompok sendiri”
Sejarah Animasi Indonesia (Sebuah Pengantar)
Ini adalah
sebuah tulisan yang bersifat rintisan untuk “merekonstruksi” sejarah animasi
Indonesia, yang semoga kedepan dapat disusun sebuah “historiografi Animasi Indonesia”
yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan
tinjauan sejarah, film animasi telah berkembang pesat meskipun baru satu abad
usianya. Dimana awal sejarahnya sama dengan lahirnya cinema pada tahun 1895
oleh Lumiere Brothers di Perancis. Dilanjutkan dengan munculnya “trick film”
oleh Georges Mellies pada tahun 1896 setelah melihat pertunjukan
“sinematografi” Lumiere tahun 1895. Pada saat itu animasi telah hadir sebagai
“trik” namun kehadirannya belum disadari sebagai sebuah film animasi sebagaimana
yang dikenal saat ini. Baru empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1899 muncul
film animasi pendek (full animation) dengan teknik stop motion pertama di dunia
yang dibuat oleh Arthur Melbourne-Cooper yang berjudul “Matches: An Apeal”,
yang dilanjutkan dengan animasi berbasis gambar (hand drawn animation) pertama
yang dibuat oleh seorang kartunis Amerika James Struat Blacton yang berjudul “Humorous
Phases of Funny Faces” pada tahun 1906. Sedangkan film animasi panjang
(feature) pertama yang tercatat dalam sejarah adalah animasi siluet “Adventures
of Prince Achmed” yang diproduksi oleh Lotte Reiniger dari Jerman pada
tahun 1926. Animasi kemudian dikenal diseluruh dunia dan menjadi industri besar
yang menandai era emas animasi tradisional (golden age of animation),
dimana puncaknya terutama berkat ketekunan dan kerja keras Walt Disney dan
timnya dengan memproduksi film animasi panjang berwarna pertama di dunia pada
tahun 1937 yang berjudul “Snow White and Seven Dwarft”. Dari teknik,
visual, cerita, media, dan teknologi yang sederhana di awal tahun 1900an
berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks di era Disney. Bentuk dan
kompleksitas animasi terus bertambah terutama setelah ditemukanya televisi
sebagai media elektronik baru pada tahun 50an yang menandai era baru dalam
animasi yang disebut dengan “era animasi televisi”. Media baru ini menjadi
medium bagi animasi terutama animasi serial yang mencapai puncak kejayaannya
hingga akhir tahun 70an. Puncak perkembangan animasi berikutnya adalah setelah
ditemukanya teknologi digital yang lebih maju pada tahun 80an. Tepatnya setelah
berdirinya Pixar Studio tahun 1986 sebagai studio animasi computer pertama.
Namun dampaknya baru terasa setalah 10 tahun kemudian (tahun 90an) terutama
melalui visual effect pada film seperti Terminator, Forest Gump,
dll.Hingga awal puncaknya yang ditandai dengan dirilisnya film animasi panjang
3 dimensi pertama didunia “Toy Story” pada tahun 1995 oleh studio animasi
Pixar. Munculnya Toy Story dianggap sebagai tonggak baru film animasi 3 dimensi
di era digital.Maka hingga saat ini, bentuk, media, industri, teknologi,
cerita, dsb dalam film animasi telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa
jika dibandingkan dengan awal film animasi pertama diciptakan. Animasi muthakir
di era digital animasi global termasuk yang hibrid dengan film live shot
seperti Lord of the Ring, Transformer, Narnia, The Hobbit, dan animasi 3d
seperti Madgaskar, Finding Nemo, Cars, Toy Story 3, Monster Inc, Sherk, Ice
Age, Brave, Frozen, dsb, yang rilis hampir sepanjang tahun adalah bentuk
kompleksitas animasi yang sudah jauh melampaui era-era sebelumnya, baik dari
sisi bentuk/rupa, gerak animasi, teknologi, media, cerita, dsb. Kompleksitas
yang menonjol terutama mewujud pada detail dan gerak yang melampui realisme
(hyperrelisms) yang memungkinkan segala fantasi, cerita, dan imajinasi visual
yang tidak bisa diwujudkan di era-era sebelumnya kini menjadi nyata dan seolah
hadir dalam realita berkat hadirnya teknologi digital.
Dalam
hubungannya dengan film, Indonesia telah lama mengenal dan bersentuhan dengan
film. Dalam catatan Misbach Yusa Biran (2009) film telah masuk dan di kenal di
Indonesia sejak awal abad 20. Terbukti dengan hadirnya beberapa bioskop
terutama di batavia sebagai ibukota Indonesia masa kolonial Belanda. Lalu
bagaimana dengan animasi?. Jika menilik perkembangan animasi dunia sejak masa
awal kemunculannya pada awal abad 20 hingga kini, maka muncul
pertanyaan-pertanyaan mendasar.Mulai dari pertanyaan mengenai bagaimana sejarah
perkembangan animasi di Indonesia?Serta bagaimana peran dan kontribusi animasi
Indonesia dalam sejarah animasi dunia? Yang dalam buku “The World History of
Animation” karya Stephen Cavalier (2010) tidak satupun karya dan nama
animator atau film animasi Indonesia disebut. Apakah memang tidak ada
kontribusi animasi Indonesia dalam sejarah animasi dunia? Lalu bagaimana dengan
sejarah animasi di Indonesia sendiri?Sudahkah ada kajian sejarah yang dalam dan
komprehensif yang berusaha meninjau dengan teliti perkembangan animasi
Indonesia? Ternyata penulis mendapati kenyataan bahwa masih sangat sedikit yang
menulis atau meneliti dengan serius animasi di Indonesia. Belum ada sejarawan
yang secara khusus meneliti sejarah animasi Indonesia. Meskipun bukan
sejarawan, Gotot Prakosa adalah salah satu atau mungkin bisa disebut
satu-satunya orang yang pernah menulis dan meneliti sejarah animasi Indonesia
melalui tesisnya yang berjudul “Film Animasi Indonesia pada Masa Reformasi”
pada tahun 2004. Sedangkan tulisan yang lebih banyak beredar, khususnya di
dunia maya adalah tulisan yang hanya berupa tinjauan singkat animasi Indonesia
tanpa proses kajian sejarah yang mendalam. Tulisan atau artikel singkat
tersebut banyak muncul di internet lebih sebagai tulisan pribadi atau opini
penulisnya sehingga sulit untuk diverifikasi kebenarannya dalam konteks
sejarah. Sangat minimnya penelitian sejarah tersebut juga menyingkap kenyataan
akan miskinnya kajian animasi di Indonesia dan rendahnya kontribusi terutama
dari para akademisi terhadap sejarah perkembangan animasi Indonesia. Hal
tersebut diperparah lagi dengan ketiadaan database yang lengkap dan akurat yang
mendokumentasikan karya animasi yang dibuat oleh para animator Indonesia.
Berdasarkan
uraian diatas, sekaligus dengan melihat perkembangan animasi Indonesia yang
belum pernah mapan dan mencapai kejayaan layaknya medium seni yang lain sepeti
film dan komik pada tahun 70 hingga 80an, dan bangkitnya kembali komik dan film
di tahun 2000an. Juga melihat realitas yang harus dibuktikan melalui kajian sejarah,
bahwa animasi Indonesia berkembang tanpa arah dan tujuan dan lebih bersifat
‘chaotic” dan tidak menjadi bagian penting dalam industri dan pendidikan di
tanah air hingga era reformasi. Sedangkan menurut Prakosa (2010), Indonesia
melalui Dukut Hendronoto atas visi Soekarno telah membuat animasi pertama
berjudul “Si Doel Memilih” pada tahun 1955. Artinya Indonesia telah lebih dari
setengah abad lampau telah bisa memproduksi animasi sendiri. Ini menjadi ironis
jika dibandingkan dengan negeri jiran Malaysia yang populer dengan animasi
Upin-Ipin nya, dimana mereka baru merilis animasi pertama tahun 1983, sebuah
animasi kartun berjudul “Hikayat Sang Kancil” produksi Film Negara Malaysia
(FNM) (Harun, 2008). Maka, kajian sejarah animasi Indonesia sangatlah penting,
terutama untuk memetakan, mendokumentasikan, sekaligus melakukan kajian atas
karya animasi yang pernah dibuat atau diproduksi oleh para kreator animasi
Indonesia. Namun sebagai tulisan pendahuluan, tulisan ini lebih pada upaya
untuk mengkaji perkembangan animasi di Indonesia dalam konteks sejarah animasi
dunia untuk melihat perkembangan animasi Indoensia dalam konteks global. Sebab
berdasarkan kenyataan sejarah, sejak tahun 50an animasi yang ada di Indonesia
hingga kini masih didominasi oleh animasi luar terutama animasi buatan Amerika
dan Jepang, dan belakangan oleh Korea Selatan dan Malaysia.
DEFINISI DESAIN GRAFIS DAN ANIMASI
Desain grafis
adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks
juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa
dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses
pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,
termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan
tata letak.
Batasan Media
Desain
grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah,
dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis
juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain
interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.
Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup
pengolahan ruang.
Prinsip dan unsur desain
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain
lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.
Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm),
tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity),
kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Peralatan desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan,
alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak
dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam
bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah
aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada
manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah
merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan
perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan
seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari
media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang
kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat
untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.
Pengertian Animasi
Komputer menjadi seperangkat alat yang
sangat membantu peradaban manusia. Salah satu kegunaan komputer bisa sangat dirasakan
oleh sang Animator. Dengan menggunakan komputer sang Animator atau pembuat
animasi bisa menghasilkan animasi-animasi yang menakjubkan. Berbicara masalah
animasi, tahukah anda apa itu pengertian Animasi? Di dalam artikel ini kami
akan membahas lengkap tentang pengertian Animasi dan seluk-beluk
mengenai animasi. Simak ulasan kami berikut ini.
Pengertian Animasi adalah
sekumpulan gambar yang bergerak dengan cepat secara terus menerus yang
masing-masing dari gambar tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya ada 2 metode untuk membuat sebuah
animasi. Yang pertama
adalah metode tradisional dan yang kedua metode modern.
Daftar Software Desain Grafis dan
Desain Animasi
Ada
beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
Desktop publishing
* Adobe Photoshop
* Adobe Illustrator
* Adobe Indesign
* Coreldraw
* GIMP
* Inkscape
* Adobe Freehand
* Adobe image ready
* CorelDraw
Webdesign
* Macromedia Dreamweaver
* Microsoft Frontpage
* Notepad
Audiovisual
* Adobe After Effect
* Adobe Premier
* Final Cut
* Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
Rendering 3 Dimensi
* 3D StudioMax
* Maya
* AutoCad
Desain Animasi
Dan
beberapa aplikasi desain animasi yaitu:
* Synfig Studio
* Blender
* Anime Studio
* Aurora Animasi 3D Maker
* AnimatorDV
Pin On Samurai Casino
BalasHapusI can no longer buy an old game for my house. I have an 메리트카지노총판 old game and have forgotten to 온카지노 play. I bought a 제왕카지노 Sega Mega Drive back in 2011 but haven't been